Rabu, 14 Desember 2011

Presiden SBY: Stabilitas Politik Penting Guna Jaga NKRI

Politikindonesia - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan stabilitas politik sangat penting untuk menjaga kelanjutan dan perjalanan sebuah negara, terutama negara berkembang. Namun selain itu, stabilitas politik juga harus diimbangi dengan stabilitas sosial dan stabilitas ekonomi. Stabilitas di tiga sektor itu harus diciptakan dengan suasana demokratis  sehingga menjadi syarat sebuah negara disebut sebagai negara stabil.

Demikian diungkapkan Presiden SBY saat memberi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/12).

"Stabilitas politik sangat penting untuk diciptakan, apalagi di negara berkembang," ujar Kepala Negara. Stabilitas politik itu, masih menurut Presiden SBY, harus diimbangi dengan stabilitas sosial dan stabilitas ekonomi. Stabilitas di tiga sektor itu menjadi syarat sebuah negara disebut sebagai negara stabil.

Selain itu, negara dikatakan stabil jika negara tersebut bisa meredam setiap gejolak yang muncul dan dalam waktu tertentu bisa menciptakan stabilitas.

Namun demikian, Presiden Yudhoyono menegaskan, stabilitas harus diciptakan dalam suasana yang demokratis.

"Mari kita pastikan format penegakan stabilitas yang benar, tidak dengan model otoritarian tapi dengan model demokrasi," kata Kepala Negara.

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menekankan perlunya penerapan budaya hukum di tanah air. Budaya hukum itu, kataya, bisa diwujudkan melalui pendidikan sejak dini.

Pendidikan hukum pada usia dini bisa dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, keadilan, dan kesetiakawanan.

Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lembaga Ketahanan Nasional diikuti oleh 98 peserta dari berbagai kalangan, antara lain TNI, Polri, kementerian, organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan perwakilan negara-negara sahabat.  Pendidikan yang berlangsung selama 42 minggu itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain kuliah umum, studi strategis dalam dan luar negeri, olah sistem manajemen nasional, seminar, dan pengkajian.

Dalam acara ini tampak hadir antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Jaksa Agung Basrif Arief, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Seskab Dipo Alam.
(aan/bhm/kap)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar