Rabu, 14 Desember 2011

Baku Tembak di Paniai, Seorang Polisi Terluka

Politikindonesia - Operasi penegakan hukum yang dilakukan Polri terhadap Organisasi Papua Merdeka OPM) di Eduda, Paniai, di dekat Timika, Papua, Selasa kemarin mendapat perlawanan. Terjadi baku tembak, ketika Polri mendatangi lokasi yang ditengarai sebagai markas OPM. Seorang polisi terkena tembakan di kaki dalam insiden tersebut.

“Pada 13 Desember, petugas tidak menyerbu, melainkan ada kegiatan operasi penegakan hukum. Keberadaan anggota Polri di sana untuk melakukan Operasi Aman Matoa," terang Kepala bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, Rabu (14/12).

Dikatakan Boy, aparat datang ke lokasi sekitar pukul 08.00 WIT. Mereka disambut dengan tembakan oleh kelompok tersebut pada sekitar pukul 10.30 WIT. “Ada aparat yang kena peluru di kaki yakni Bripka Supono dan dapat perawatan di Paniai," sambung Boy.

Menurut laporan, ujar Boy, ada sekitar 10-15 orang yang berada di Markas OPM di Eduda tersebut. Operasi dilakukan karena adanya ancaman dari kelompok sipil bersenjata.  “Helikopter dipakai untuk menempatkan pasukan. Namun saat baku tembak kemarin tidak digunakan helikopter. Helikopter hanya alat angkut untuk personel, dan helikopter itu milik Polri," pungkas dia.

Dari markas kelompok tersebut, polisi menyita bendera Bintang Kejora, amunisi, dan panah. “Di markas itu menemukan 1 bendera Bintang Kejora, amunisi peluru 53 butir, selongsong peluru 96 buah, panah 67, busur 6 buah, senpi rusak dan beberapa perlengkapan pribadi seperti baju dan kaos.”

Boy menyatakan, tidak ada yang ditangkap dalam baku tembak tersebut.  Sebab anggota kelompok itu langsung kabur setelah baku tembak terjadi.  “Tidak ada yang diamankan karena mereka lari sembunyi ke hutan," tutur Boy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar