Rabu, 14 Desember 2011

Polisi Gerebek Polisi Penyabu dan Penjudi

Politikindonesia - Aiptu Imam Sudiono anggota Polsek Mulyorejo, Surabaya Timur, Jawa Timur, ternyata tidak menegakkan keamanan dan ketertiban di masyarakat sesuai tugasnya malah ikut nyabu dan berjudi. Aiptu Imam dibekuk Unit Reserse Kriminal Polsekta Semampir, Surabaya Timur, Selasa (23/1) malam di sebuah rumah bersama empat orang sipil ketika berjudi dan {fly} sabu-sabu.

Menurut seorang reserse yang ikut penyergapan, memang tidak ditemukan barang bukti sabu-sabu karena sudah habis dipakai. "Saat digerebek, sabu-sabunya memang sudah habis. Namun, masih ada sisa-sisanya di bong (alat isap sabu-sabu, Red)," kata reserse yang tak mau disebutkan namanya.

Petugas menyita sebuah bong yang terdapat sisa-sisa kristal SS, dua set remi beserta uang sekitar Rp 150 ribu yang diduga digunakan untuk berjudi. "Mereka tak bisa mengelak karena barang bukti yang ada berserakan di lantai," lanjut petugas itu.

Penyergapan di malam hari itu berkat informasi dari masyarakat di sekitar yang kesal karena daerahnya digunakan sebagai tempat nyabu. Ketika digerebek, petugas sebetulnya tidak menduga bahwa Imam Sudiono merupakan anggota kepolisian juga. Identitas Imam baru terbongkar setelah yang bersangkutan mengungkapkannya sendiri. "Dia (Imam, Red) justru mengaku langsung dirinya polisi. Rupanya, dia berharap ada sedikit ampunan bagi dirinya," ujar reserse itu dengan penuh kesal.

Tak bergeming atas pengakuan Imam, petuas tetap menggelandang kelima orang itu ke Mapolsekta Semampir untuk proses lebih lanjut. Sedangkan, Imam Sugianto langsung diserahkan ke Unit P3D (Pelayanan, Pengaduan, dan Penegakan Disiplin) Polresta Surabaya Timur. Sementara itu Kapolsekta Semampir AKP Ending membenarkan penangkapan Aiptu Imam. "Memang benar ada penggerebekan pesta sabu-sabu dan judi di Jalan Jati Purwo, di mana ada seorang oknum Polri di dalamnya. Namun, semuanya masih dalam penyelidikan," kata Ending singkat.
(Hanif D/YLS)

Pabrik Ekstasi Digerebek

Politikindonesia - Kembali rumah mewah dijadikan tempat untuk memproduksi ekstasi oleh sindikat narkoba di DKI Jakarta. Kali ini rumah mewah yang terletak di Perumahan Taman Palem Mutiara, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (16/1) malam digerebek petugas Reserse Polda Metro Jaya. Hasilnya, sebanyak 5.750 butir inex, 200 gram shabu-shabu dan bahan baku senilai Rp 1 milyar berhasil disita.

Di rumah tersebut petugas juga menangkap Frans (43) yang biasa memproduksi pil setan itu dengan menggunakan bahan baku ampethamin dan bahan kimia lainnya. Dari Frans inilah meluncur pengakuan bahwa setiap hari dirinya dapat memproduksi inex sebanyak 250 butir. Frans juga mengaku dirinya hanya orang suruhan, sedangkan yang menyuruhnya bernama Johan yang kini sedang diburu petugas Satuan I Reserse Narkotika Polda Metro Jaya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Drs Ketut Yoga menjelaskan, pabrik itu digerebek setelah polisi mendapat informasi dari masyarakat. Informasi tersebut menyatakan bahwa rumah yang ditempati Frans dijadikan tempat memproduksi ekstasi.

Atas informasi itu, satu tim polisi lalu melakukan pengintaian selama beberapa hari. Setelah yakin baru tim tersebut melakukan menggerebek rumah mewah yang ditempati Frans. Hasilnya, Frans yang tengah sibuk mencetak pil setan langsung ditangkap berikut ribuan ekstasi dan seperangkat alat untuk memproduksinya.

Informasi lebih luas diperoleh dari Kepala Satuan I Narkotika Polda Metro Jaya Kompol Sigit Gumantio. Sigit menyatakan bahwa pabrik ekstasi ini sudah berjalan satu bulan dan . hasil produksinya sudah banyak dikirim ke Kalimantan dan Sulawesi. �Setiap butir inex pelaku digaji Rp 1,500,� jelas Sigit.
(Hanif D/YLS)

Paketkan Sabu di Tengah Kuburan, Mustakim Ditangkap

Politikindonesia - Kelihaian Mustakim, 27, seorang bandar untuk menghindari kejaran petugas ternyata kali ini tak mempan. Ia memang sejak lama diincar polisi karena diduga sebagai pengedar narkoba namun selalu berhasil berkelit. Tapi, kali ini ia tak bisa berkutik. Polisi berhasil menangkapnya saat tengah asik menimbang sabu untuk dipaketkan di sebuah kuburan.

Mustakim ditangkap oleh Satuan Narkoba Polresta Bandarlampung di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Jahe, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, Senin (12/12) sekitar pukul 22.00 WIB.  Malam itu, ia tengah meracik sabu untuk dipaketkan dan dijual kepada konsumennya.

Bandar narkoba ini tak menyangka, aksinya itu sudah tercium polisi, yang memang sejak lama telah mengintai gerak-geriknya. Ia tak bisa berkutik, karena lokasi tersebut sudah dikepung polisi.

Kepada pers, , di Bandarlampung, Selasa (13/12), Kasat Narkoba Polresta Bandarlampung, Kompol. Sunaryoto, mengatakan Mustakim merupakan target operasi polisi karena telah lama diindikasikan menjadi pengedar narkoba. “Dia kami amankan tengah menimbang sabu di pemakaman Kebon Jahe. Petugas mengamankan barang bukti 3 paket sabu dan 2 paket kecil ganja," ujar Sunaryoto kepada pers

Kepada penyidik, Mustakin mengaku bahwa baru 2 bulan menjalani profesi pengedar narkoba jenis sabu dan ganja. “Saya baru dua bulan jadi penjual narkoba yang ditawarkan teman saya, Roki dengan untung yang lumayan buat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dengan upah Rp200 ribu sehari. Saya bingung gak punya kerjaan lain selain jadi pengedar narkoba," ujar tersangka.
(oes/rin/kap)
 

Kasus BLBI, Kejagung Mulai Menggebrak

Politikindonesia - Tampaknya pemerintahan Presiden Megawati mulai serius merespon desakan publik untuk mengusut dan mengadili kasus-kasus KKN. Hal tersebut terlihat dari rencana besar Kejaksaan Agung (Kejagung) yang akan mengusut sedikitnya 36 konglomerat yang diduga terlibat kasus korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Beberapa sumber di Kejaksaan Agung mengatakan, paling lambat, mereka akan diadili pada Agustus 2002 mendatang. Kasus-kasus yang ditangani menyangkut, kasus puluhan direksi dan pemilik bank bermasalah, yang disinyalir terkait dengan 51 perkara BLBI bernilai Rp 144,5 triliun itu, ditangani Kejaksaan Agung sejak empat tahun lalu.

Pihak Kejagung dikabarkan, tidak segan-segan menahan para koruptor kelas kakap itu, jika mereka terbukti melakukan kejahatan keuangan negara. Ia juga berjanji, Kejagung akan mendatangkan secara khusus Sjamsul Nursalim, tersangka penyalahgunaan BLBI bernilai Rp 11,9 triliun, yang kini dikabarkan berada di Singapura.

Berdasarkan data yang diperoleh, rincian 51 perkara yang segera diproses terdiri dari 21 kasus dalam tahap penyelidikan, 15 kasus dalam tahap penyidikan, 9 kasus dalam tahap penuntutan, dan 5 kasus belum ditangani.

Guna melengkapi penyelesaian perkara tersebut, Jaksa Agung MA Rachman, telah memerintahkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidus) untuk membentuk tim khusus penyidik kasus BLBI. Tim tersebut melibatkan sebanyak 50 orang, yang sebagian besar diambil dari daerah (Kejaksaan Tinggi dan Negeri). Sejak tim penyidik terbentuk di bawah pengawasan Jampidsus, sudah ada sembilan perkara BLBI yang berhasil diselesaikan dan kini dalam tahap penuntutan.

Kasus yang sudah berada dalam tahap penuntutan tersebut, yaitu Bank Aspac dengan terdakwa Hendrawan Haryono dan Setiawan Hartyono, kerugian keuangan negara Rp 583,4 miliar. Bank Umum Sertivia terdakwa David Nusa Wijaya (Rp 1,3 triliun), Bank Modern terdakwa Samadikun Hartono (Rp 80,7 miliar), Bank Harapan Santoso terdakwa Hendra Rahardja divonis seumur hidup (Rp 305 miliar dan 2,3 juta dolar Amerika Serikat, Bank Umum Nasional terdakwa Leonard Tanubrata dan Kaharuddin Ongko (Rp 6,7 triliun).

Selain itu, tiga mantan Direktur Bank Indonesia (BI) sebagai terdakwa perkara BLBI kini dalam persidangan di PN Jakarta Pusat, Hendro Budiyanto, Paul Sutopo dan Heru Soepraptomo. Akibat perbuatan ketiga terdakwa itu, negara mengalami kerugian keuangan sebesar Rp 6,4 triliun.

Sementara itu, sebanyak 15 perkara BLBI dalam tahap penyidikan, yakni Bank Dagang Industri tersangka Sukamdani Sahid Gito Sardjono dan Ardiansyah dengan kerugian negara sekitar Rp 418 miliar, Bank Sejahtera Umum dengan tersangka Siswanto Djojodisastro dan Max Dharmawan (Rp 162,4 miliar), Bank Kosagraha Semesta tersangka Eric Johanes Lazuardi (Rp 22 miliar), Bank Uppindo tersangka Setiawan Harjono (Rp 24, 9 miliar), Bank Baja Internasional tersangka Jean Ronald Pea (Rp 17 miliar), Bank Surya Perkasa tersangka Ichwan Wijono dan Irwandi Pranata (Rp 31,5 miliar), Bank BDNI tersangka Sjamsul Nursalim (Rp 11,9 triliun), Bank Ficorinvest tersangka S Soemeri (Rp 305 miliar), Bank Penaesaan tersangka HR Rembert (Rp 411,1 miliar), Bank Central Dagang tersangka Indarto Hovard Tantular (Rp 1,4 triliun) dan Bank Aken tersangka I Gede Darmawan (Rp 17,2 miliar).

Sedangkan, 21 kasus BLBI tahap penyelidikan, yakni Bank Pesona Kriya Dana tersangka Mahadi Usman (Rp 2 triliun), Bank Centris Internasional tersangka Andri Tedja (Rp 13 miliar), Bank Deka tersangka Royanto Kurniawan, Julius Raphael (Rp 102 miliar), Bank Industri tersangka Yusuf Kartadibrata dan RM Warsito Sanyoto (Rp 183 miliar), Bank Tata Internasional, Aninda B Sardjana (Rp 521,5 miliar). Bank Dewa Rutji, Aloisius Indrato (Rp 6.9 miliar). Bank Anrico, H Anwar Syukur (Rp 179 miliar). Bank Lautan Berlian, FX Nurtanio (Rp 933,7 miliar).

Bank Mataram Dana Artha, Gerald Yacobus (Rp 336,7 miliar). Bank Pacific, Endang Utari Mokodompit (Rp 2,1 triliun). Bank Guna Internasional, Veriventis H Mucthar (Rp 2.2 miliar). Bank Subentra. Bank Hokindo, Hokiarto (Rp 214 miliar). Bank Jakarta, Probo Sutedjo (Rp 83,3 miliar). Bank Dwipa Semesta, Bambang Sumiyono, Imam Tjahjono (Rp 103 miliar) dan Bank Umum Majapahit, Yusuf Valent (Rp 7,9 miliar).

Pihak Kejaksaan Agung yang diwakili Kapuspenkum Barman Zahir akhir pekan lalu menegaskan, pihaknya juga akan memasukkan orang - orang bermasalah itu pada rumah tahanan (rutan) Kejagung atau rutan lainnya. Penanganan semua perkara di Kejagung, tidak akan dipilih-pilih.

(Leonardo)

Euro Jatuh ke Titik Terendah Dalam 1 Tahun Terakhir

Politikindonesia - Eropa tampaknya akan masih lama bergelut dengan krisis zona eruo. Terakhir, Euro terpuruk di bawah 1,31 dolar pada Selasa (13/12), ini rekor untuk pertama kalinya sejak Januari lalu. Kejatuhan euro ini di tengah kekhawatiran tak henti-hentinya tentang krisis utang zona euro.

Pada 16.05 GMT, euro diperdagangkan pada 1,3057 dolar, tingkat terendah sejak 12 Januari, dan kemudian stabil di sekitar 1,3075 dolar.

Menurut Kathleen Brooks dari Forex.com, kemerosotan itu kemungkinan karena Kanselir Jerman Merkel menolak desakan untuk menaikkan batas atas Mekanisme Stabilitas Eropa dana penyelamatan, yang saat ini berada pada 500 miliar euro.

Padahal beberapa negara ingin meningkatkan tingkat dana bailout permanen zona euro yang akan mulai beroperasi pada pertengahan 2012. Mereka menganggap dengan 500 miliar euro, tidak akan cukup untuk menangani penyelamatan potensi Italia dan Spanyol.

Michael Hewson di pasar CMC mengatakan, komentar Merkel memperbaharui kekhawatiran bahwa para pemimpin Eropa gagal untuk sepenuhnya sepakat tentang bagaimana menyelesaikan krisis utang meskipun pada prinsipnya menyetujui untuk mengadopsi koordinasi anggaran lebih kuat.

"Komentar yang keluar dari Merkel tentang ESM yang menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Uni Eropa jauh sekali untuk pendekatan komunal dan seragam bagi krisis utang," kata Hewson.
(ron/bhm/kap)

Gaikindo: Penjualan Mobil Tembus 800.000 Uni

Politikindonesia - Penjualan mobil di Indonesia periode Januari-November 2011 mencapai 813.856 unit. Ini berarti mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 119.207 unit dibandingkan periode yang sama 2010 yang hanya 694.649 unit. PT Astra Internasional Tbk (ASII) mendominasi penjualan yang mencapai 438.11 unit atau 53,83 persen pasar mobil Indonesia.

Data tersebut diungkapkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterbitkan di Jakarta, Selasa malam (13/12).

Penjualan bulan November, Gaikindo mencatat beberapa produksi ASII mengalami penurunan penjualan antara lain Daihatsu dan Toyota. Sedangkan Isuzu, UD Trucks dan Peugeot mengalami peningkatan penjualan.

Daihatsu selama November megalami penurunan penjualan sebesar 20,25 persen menjadi 10.312 unit dibanding penjualan periode November 2010 sebanyak 12.932 unit. Toyota turun 32,58 persen menjadi 15.265 unit dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 22.642 unit.

Sedangkan untuk penjualan produk lainnya seperti Isuzu naik menjadi 2.637 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 2.322 unit, UD Trucks naik menjadi 360 unit dibanding periode November 2010 sebanyak 259 unit dan Peugeot meningkat menjadi 16 unit dari periode sebelumnya sebanyak 10 unit.

Secara konsolidasi, hingga kuartal III-2011, PT Astra Internasional Tbk membukukan laba bersih senilai Rp13,44 triliun atau naik 29,72 persen dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp10,36 triliun. Seiring kenaikan laba bersih, perseroan juga mencatatkan pendapatan senilai Rp119,5 triliun atau naik 27 persen dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar Rp94,4 triliun.
(ron/rin/kap)
 

Sidang Nazar: Jawaban JPU Atas Eksepsi

Politikindonesia - Hari ini, Rabu (14/12), Pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) Jakarta kembali menggelar sidang lanjutan kasus korupsi dengan terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin. Sidang kali ini mengagendakan pembacaan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas nota keberatan yang sebelumnya sudah diajukan oleh kubu Nazaruddin.

Mantan Bendahara Partai Demokrat itu tampak hadir dengan kemeja batik lengan panjang. Dia tampak tenang mendengarkan Jaksa Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergantian membacakan tanggapannya atas eksepsi yang sudah dibacakan olehnya pada persidangan sebelumnya.

Namun ada yang agak berbeda dalam sidang Muhammad Nazaruddin kali ini, ini karena tampak kehadiran aparat kepolisian yang berjaga-jaga melakukan pengamanan. Selain itu, juga tampak hadirpuluhan mahasiswa dari Universitas Paramadina, Jakarta.
(bhm/rin/kap)

Soal Remisi Koruptor, Kembali Dibahas Komisi III DPR

14/12/2011 11:02 WIB

Soal Remisi Koruptor, Kembali Dibahas Komisi III DPR

Politikindonesia - Sekitar pukul 10.30 WIB, di ruang rapat Komisi III DPR, kembali akan dibahas seputar pengetatan remisi untuk koruptor. Semoga topik hangat ini akan menemukan jalan keluar yang baik: melawan para koruptor.

"Rapat pagi ini agendanya melanjutkan yang kemarin soal pengetatan remisi koruptor," ujar Tjatur Sapto Edy, Wakil Ketua Komisi III DPR kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/12).

Kepada Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, ujar Tjatur, Komisi III DPR masih akan mempertanyakan landasan hukum pengetatan remisi koruptor.

"Menkum HAM diharapkan memiliki jawaban yang dilandasi payung hukum yang kuat," jelas Tjatur.

Terkait dengan niatan interplasi, Tjatur mengungkapkan, tampaknya akan tetap jalan terus. Namun, interpelasi remisi tidak efektif. Sebab, yang memberi penjelasan dalam paripurna DPR nanti Menkum HAM sebagai wakil dari Presiden.

Ditempat terpisah, Syarifuddin Suding, anggota Komisi III DPR mengungkapkan, rapat hari ini merupakan lanjutan rapat yang tertunda. "Masih belum ada kejelasan soal kebijakan remisi tersebut,“ ujar Syarifuddin.

Kata Suding, dalam rapat pekan lalu, anggota Komisi III belum sepenuhnya memahami kebijakan moratorium remisi tersebut.
(ftu/rin/kap)

Soal Mafia Hukum Dibahas di Istana Bogor

Politikindonesia - Kesungguhan pemerintah untuk memerangi mafia hukum benar-benar tiada henti. Hari ini, Rabu (14/12), mengambil tempat di Istana Bogor, Seminar Pemberantasan Mafia Hukum akan digelar. Salah satu agenda yang akan dibahas, adalah evaluasi pelaksanaan Inpres pemberantasan mafia hukum.

Menurut rencana, Wakil Presiden Boediono akan membuka acara ini, sekitar pukul 13.00 WIB.

Sementara Ketua Satgas Pemberantasan Mafia Hukum, Kuntoro Mangkusubroto akan memberi laporan tentang kinerja Satgas. Juga akan dilakukan evaluasi pelaksanaan Inpres 9 tahun 2011.

Selain evaluasi, seminar kali ini juga akan membahas masa depan pemberantasan mafia hukum di Indonesia.
(ftu/rin/kap)

Melonjak 180 Persen, BEI Suspen Saham MYOH

Politikindonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Myoh Technology Tbk (MYOH) lantaran harga sahamnya melonjak 180 persen. BEI mencatat kenaikan tersebut terlihat pada harga penutupan 30 November sebesar Rp425 per lembar saham MYOH, namun melonjak menjadi Rp1.190 per lembar pada penutupan perdagangan Selasa, 13 Desember.

Menurut Kadiv Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi Rabu (14/12), penghentian sementara perdagangan ini dilakukan mulai sesi I perdagangan Rabu. Hal ini dilakukan dalam rangka cooling down di pasar reguler dan tunai.

Kata Irvan, suspensi dilakukan dengan tujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada.

Selain itu, BEI meminta para pihak yang berkepentingan untuk memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan.
(ron/bhm/kap)

Wakil Ketua MPR Kunjungi Markas Indobatt di Lebanon

Politikindonesia - Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Selasa (13/12) mengunjungi Markas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-F/UNIFIL di Lebanon. Tujuan kunjungan ini untuk mengetahui secara dekat pelaksanaan tugas yang dilaksanakan prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian di Lebanon.

Rombongan delegasi MPR itu dipimpin oleh Wakil Ketua MPR Lukman Hakim  didampingi Dubes RI yang berkuasa penuh untuk Lebanon, Dimas Samodra Rum disambut Komandan Batalyon Mekanis XXIII-F Letkol Inf Suhartono Sudarsono di Markas Indobatt UN Posn 7-1  Adshit al Qusayr, Lebanon Selatan.

Turut hadir menyambut kedatangan Delegasi Komandan Kontingen Garuda Kolonel Adm Darmawan Bambang Sudiono, Wakil Komandan Sektor Timur (Seceast) Kolonel Inf Marzuki, Wadan Satgas Yonmek Letkol (Mar) FJH. Pardosi, Dansatgas Military Police Unit (MPU), Dansatgas Military Community Outtreach Unit (MCOU), Dansatgas FPC  (Force Protection Company) serta Dansatgas CIMIC TNI.

Kunjungan tersebut diawali dengan kegiatan Foto bersama di Lapangan Soekarno Indobatt, dilanjutkan dengan paparan singkat masing-masing Komandan Satgas Kontingen Garuda UNIFIL tentang tugas-tugas yang dilaksanakan dan kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dan dilanjutkan dengan tanya jawab. Dilanjutkan dengan sambutan Lukman Hakim, yang mengucapkan terimakasih kepada seluruh personel TNI atas pelaksanaan tugas yang telah dilaksanakan dengan baik.

“Tugas ini tidak semata-mata menjalankan konstitusi yang telah diamanatkan, namun melalui tugas yang dilaksanakan dengan baik dapat mempererat hubungan antar negara serta menjaga nama baik bangsa. Sehingga nama besar bangsa Indonesia dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat Lebanon maupun bangsa-bangsa lain di dunia,” ujar Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim.

Sebelum kembali ke Beirut, rombongan Delegasi menyempatkan diri mengunjungi personel Kontingen Garuda yang bertugas di sekitar Blue Line (Panorama  Chek point) yang merupakan area operasi Kompi A, dimana area tersebut pernah terjadi kontak tembak antara tentara Israel dan tentara Lebanon pada Agustus 2009 silam.

Hadir pada acara kunjungan ini Perwakilan Tetap RI New York Laksma TNI A. Budihardja Raden dan Athan Indonesia untuk Caero Kol R. Teguh Isgunanto serta para Staf Kedutaan RI di Lebanon.
(tni/bhm/kap)

Karena Kebun Sawit, Ada Pembunuhan Di Lampung

Politikindonesia - Bila kejadian ini benar adanya, tentu telah terjadi tindakan kesewenang-wenangan yang diluar batas kepatutan manusia. Bukan hanya persoalan hukum semata. Bayangkan saja, bila masyarakat dibunuh, tanpa kejelasan alasannya.

Tontotan yang mengerikan itu diputar dihadapan Anggota Komisi III DPR RI. "Sudah-sudah, ini mengerikan sekali ini,"ujar Ahmad Yani, Anggota Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/12).

Dokumen video sadis itu dibawa Lembaga Adat Megoupak dari Propinsi Lampung. Mereka melakukan pengaduan mengenai adanya pembantaian masyarakat sipil oleh aparat yang terjadi sejak tahun 2009 hingga 2011.

Dalam rombongan Adat Megoupak, tampak Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi. Sementara dari Komisi hukum DPR dipimpin Bambang Soesatyo.

"Mohon menjadi kepedulian wakil rakyat agar keadilan dapat ditegakkan setegak-tegaknya,"ujar Saurip Kadi di gedung DPR.

Dalam pertemuan itu, Bob Hasan, Ketua Tim Advokasi Lembaga Adat Magoupak menjelaskan  kronologi adanya pembantaian dan kekerasan sadis tersebut.

Kata Bob, awalnya terjadi saat sebuah perusahaan bernama PT. Silva Inhutani milik warga negara Malaysia bernama Benny Sutanto alias Abeng bermaksud melakukan perluasan lahan.

Hal itu dilakukan sejak tahun 2003, namun upaya PT. Silva Inhutani membuka lahan untuk menanam kelapa sawit dan karet selalu ditentang penduduk setempat. Sebab, penduduk lebih memilih menanam Sengon dan Albasia.

Buntut dari penolakan warga, PT Silva Inhutani membentuk PAM Swakarsa yang juga dibekingi aparat kepolisian. Nah, setelah PAM Swakarsa terbentuk, kekerasan mulai terjadi, dimulai tahun 2009 hingga saat ini (2011).

Menurut Bob, selama tindak kekerasan itu, setidaknya sudah 30 orang menjadi korban pembantaian. Mulai dengan cara ditembak, disembelih dan disayat-sayat. YAng luka-luka, jumlahnya ratusan orang. Bahkan ada yang mengalami trauma dan stres berat.

"Kejadian terjadi di Mesuji, Sodong, juga Tulang Bawang. Kalau penyembelihan itu terjadi awal Januari 2011," ujar Bob.
(ftu/rin/kap)

Baku Tembak di Paniai, Seorang Polisi Terluka

Politikindonesia - Operasi penegakan hukum yang dilakukan Polri terhadap Organisasi Papua Merdeka OPM) di Eduda, Paniai, di dekat Timika, Papua, Selasa kemarin mendapat perlawanan. Terjadi baku tembak, ketika Polri mendatangi lokasi yang ditengarai sebagai markas OPM. Seorang polisi terkena tembakan di kaki dalam insiden tersebut.

“Pada 13 Desember, petugas tidak menyerbu, melainkan ada kegiatan operasi penegakan hukum. Keberadaan anggota Polri di sana untuk melakukan Operasi Aman Matoa," terang Kepala bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar, Rabu (14/12).

Dikatakan Boy, aparat datang ke lokasi sekitar pukul 08.00 WIT. Mereka disambut dengan tembakan oleh kelompok tersebut pada sekitar pukul 10.30 WIT. “Ada aparat yang kena peluru di kaki yakni Bripka Supono dan dapat perawatan di Paniai," sambung Boy.

Menurut laporan, ujar Boy, ada sekitar 10-15 orang yang berada di Markas OPM di Eduda tersebut. Operasi dilakukan karena adanya ancaman dari kelompok sipil bersenjata.  “Helikopter dipakai untuk menempatkan pasukan. Namun saat baku tembak kemarin tidak digunakan helikopter. Helikopter hanya alat angkut untuk personel, dan helikopter itu milik Polri," pungkas dia.

Dari markas kelompok tersebut, polisi menyita bendera Bintang Kejora, amunisi, dan panah. “Di markas itu menemukan 1 bendera Bintang Kejora, amunisi peluru 53 butir, selongsong peluru 96 buah, panah 67, busur 6 buah, senpi rusak dan beberapa perlengkapan pribadi seperti baju dan kaos.”

Boy menyatakan, tidak ada yang ditangkap dalam baku tembak tersebut.  Sebab anggota kelompok itu langsung kabur setelah baku tembak terjadi.  “Tidak ada yang diamankan karena mereka lari sembunyi ke hutan," tutur Boy.

Presiden SBY: Stabilitas Politik Penting Guna Jaga NKRI

Politikindonesia - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan stabilitas politik sangat penting untuk menjaga kelanjutan dan perjalanan sebuah negara, terutama negara berkembang. Namun selain itu, stabilitas politik juga harus diimbangi dengan stabilitas sosial dan stabilitas ekonomi. Stabilitas di tiga sektor itu harus diciptakan dengan suasana demokratis  sehingga menjadi syarat sebuah negara disebut sebagai negara stabil.

Demikian diungkapkan Presiden SBY saat memberi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/12).

"Stabilitas politik sangat penting untuk diciptakan, apalagi di negara berkembang," ujar Kepala Negara. Stabilitas politik itu, masih menurut Presiden SBY, harus diimbangi dengan stabilitas sosial dan stabilitas ekonomi. Stabilitas di tiga sektor itu menjadi syarat sebuah negara disebut sebagai negara stabil.

Selain itu, negara dikatakan stabil jika negara tersebut bisa meredam setiap gejolak yang muncul dan dalam waktu tertentu bisa menciptakan stabilitas.

Namun demikian, Presiden Yudhoyono menegaskan, stabilitas harus diciptakan dalam suasana yang demokratis.

"Mari kita pastikan format penegakan stabilitas yang benar, tidak dengan model otoritarian tapi dengan model demokrasi," kata Kepala Negara.

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menekankan perlunya penerapan budaya hukum di tanah air. Budaya hukum itu, kataya, bisa diwujudkan melalui pendidikan sejak dini.

Pendidikan hukum pada usia dini bisa dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, keadilan, dan kesetiakawanan.

Program Pendidikan Reguler Angkatan XLVI Lembaga Ketahanan Nasional diikuti oleh 98 peserta dari berbagai kalangan, antara lain TNI, Polri, kementerian, organisasi kemasyarakatan, partai politik, dan perwakilan negara-negara sahabat.  Pendidikan yang berlangsung selama 42 minggu itu diisi dengan berbagai kegiatan, antara lain kuliah umum, studi strategis dalam dan luar negeri, olah sistem manajemen nasional, seminar, dan pengkajian.

Dalam acara ini tampak hadir antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Jaksa Agung Basrif Arief, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, dan Seskab Dipo Alam.
(aan/bhm/kap)

Sengketa Pulau, China Kirim Kapal Patroli Terbesar

Politikindonesia - China mengirim kapal patroli terbesarnya ke Laut China Timur untuk menjaga wilayah negara itu, demikian laporan media pemerintah China, Rabu (14/12). Sudah tentu tindakan China mengirim kapal patrolinya ke kepulauan tak berpenghuni yang juga diklaim oleh Taiwan dan Jepang menimbulkan ketegangan baru di antara negara bertetangga itu.

China berulang-ulang memperingatkan Jepang dan Taiwan menyangkut satu gugusan pulau yang tidak berpenghuni -- yang Jepang namakan Senkaku dan China menamakannya Diaoyu-- yang Beijing klaim adalah wilayah perairannya. Jepang dan Taiwan juga mengklaim kedaulatan atas wilayah itu, yang diduga kaya akan cadangan minyak dan gas.

Kapal Haijian 50 yang berbobot mati 3.000 ton memulai tugasnya Selasa (13/12), kata surat kabar Global Times mengutip kepala cabang badan penegak hukum maritim Laut China Timur. Kapal itu akan mengunjungi Rixiang Rock, Suyan Rock dan lapangan-lapangan minyak dan gas lepas pantai Chunxiao dan Pinghu serta zona pengembangan bersama China-Jepang, kata Liu Zhendong yang dikutip surat kabar itu.

Kapal buatan Chna itu dilengkapi dengan teknologi maritim yang paling canggih dan dapat menampung helikopter-helikopter Z91 China," ungkap berita itu.

Kapal itu akan melakukan patroli-patroli dengan Haijian 66,satu kapal berbobot mati 1.350 ton yang digelar Maret lalu.

Sengketa-sengketa menyangkut Laut China Timur dan Laut China Selatan meningkat belum lama ini, degan Presiden China Hu Jintao awal bulan ini mendesak angkatan laut mempersiapkan pasukan tempur dan satu kampanye Amerika Serikat untuk mengukuhkan dirinya sebagai satu kekuatan Pasifik.

Beberapa negara Asia juga mengklaim sebagian dari Laut China Selatan,yang diperkirakan memiliki cadangan besar gas dan minyak, sedangkan China mengklaim seluruh perairan itu.

Sementara itu, Beijing dan Seoul terlibat sengketa menyangkut Laut Kuning, tempat seorang penjaga pantai Korea Selatan ditikam hingga mati oleh seorang nelayan China pekan ini.
(bhm/rin/kap)

Kasus Sistoyo: KPK Panggil 2 Hakim PN Cibinong

Politikindonesia - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meneruskan rangkaian pemeriksaan untuk mengembangkan kasus suap Jaksa Sistoyo dari Kejaksaan Negeri Cibinong. Hari ini, Rabu (14/12), KPK menjadwalkan pemeriksaan atas 2 hakim dari Pengadilan Negeri Cibinong, Emmanuel Ari dan Agustina Dia.

Dijelaskan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha, Rabu (14/12), kedua hakim tersebut diperiksa sebagai saksi atas tersangka Sistoyo. “Keduanya diperiksa untuk jaksa S," terang dia.

Selasa kemarin, KPK juga memanggil Ketua Pengadilan Negeri Cibinong Sudaryadi, terkait kasus ini. Namun yang bersangkutan tidak hadir.

Sistoyo ditangkap KPK di halaman Kejari Cibinong bersama dua orang pengusaha, Edward M Bunjamin dan Anton Bambang serta seorang sopir pada Senin, 21 November. Penyidik KPK menemukan uang senilai Rp99,9 juta di dalam mobil Nissan X-Trail milik Sistoyo.

Uang dimasukkan dalam amplop coklat yang dibawa oleh AB rekan E. Jaksa Sistoyo diduga menerima suap yang berkaitan dengan perkara yang ditanganinya di Pengadilan Cibinong. Dugaan suap ini terkait dengan kasus penipuan dan pemalsuan surat pembangunan kios dan hanggar Pasar Festival Cisarua, di Kabupaten Bogor, yang ditangani oleh Sistoyo di mana Edward menjadi terdakwa.

Sistoyo, Anton dan Edward pun ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK. Anton Bambang yang merupakan rekan bisnis Edward mengakui dirinya yang memberikan uang Rp100 juta kepada Sistoyo dan menaruhnya ke dalam mobil jaksa tersebut.
(nif/rin/kap)

Tolak Eksepsi, JPU Tanggapi 13 Pertanyaan Nazaruddin

Politikindonesia - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak keberatan yang diajukan terdakwa kasus suap proyek wisma atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin. JPU meminta Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) untuk melanjutkan sidang perkara ini hingga vonis.

Selain meminta hakim menolak keberatan Nazaruddin dan penasehat hukumnya, JPU juga memberikan tanggapan terhadap 13 pertanyaan yang disampaikan Nazaruddin dalam persidangan sebelumnya.

Salah satunya, soal pertanyaan terdakwa yang tidak mengerti isi dakwaan dan dianggapnya tidak sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) penyidik KPK.

Jaksa mengatakan, dalam4 kali pemeriksaan pada bulan Agustus dan Oktober, penyidik sempat menanyakan masalah 4 lembar cek yang diduga gratifikasi, senilai sekitar Rp4,6 miliar kepada Nazarudin.

JPU menyebut, saat itu  Nazaruddin mengatakan tidak tahu dan ketika itu masih belum didampingi pengacara. Pada pemeriksaan selanjutnya, penyidik menanyakan hal serupa dan tidak dijawab namun mantan Bendahara Umum Partai Demokerat ini mengatakan dirinya lelah.

Pada pemeriksaan selanjutnya, terang JPU, Nazaruddin justru bersikap paranoid dan tidak menjawab pertanyaan penyidik soal gratifikasi tersebut, malah meminta untuk dipindahkan ke Rumah Tahanan Cipinang baru dia mau berbicara. Akan tetapi, ujar JPU, Nazaruddin ternyata tetap tidak mau buka suara setelah dipindahkan ke Rutan Cipinang, Jakarta Timur, dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok. Atas alasan itu, JPU menyatakan  menolak eksepsi Nazaruddin karena terdakwa dianggap tidak kooperatif. JPU meminta Majelis Hakim Tipikor melanjutkan persidangan.
(nif/rin/kap)

Papua New Guinea Diguncang Gempa 7,1 SR

Politikindonesia - Gempa dengan berkekuatan 7,1 Skala Richter mengguncang wilayah New Guenea, Rabu (14/12). Goncangan gempa ini cukup kuat. Menggetarkan gedung-gedung dan tiang listrik. Namun tidak ada peringatan Tsunami yang dikeluarkan pemerintah setempat menyusul gempa tersebut.

Seperti dilansir  Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa yang semula diperkirakan berkekuatan 7,3 SR itu terjadi pukul 15.04 waktu setempat atau 12.04 WIB. Epicentrum gempa  berada pada kedalaman  121 km barat daya kota pantai Lae dan 221 km dari ibukota negara itu, Port Moresby.

Gempa dilaporkan menimbulkan kepanikan warga kota Port Moresby. Orang -orang segera berhamburan untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan gedung-gedung. Gempa tersebut dirasakan sangat kuat. Bahkan pengemudi mobil turut merasakan mobilnya bergoyang-goyang ketika goncangan tersebut melanda.

Geoscience Australia menyatakan,  gempa tersebut diperkirakan tidak akan menimbulkan Ttsunami. Ahli gempa dari Geoscience Australia Clive Collins mengatakan, perkiraan itu didasarkan bahwa gempa itu berada 20 km dekat pantai dan juga berada pada kedalaman 120km. “Tidak mungkin menimbulkan Tsunami," ujarnya, seperti dikutip AFP.

Collins memprediksi, gempa itu dapat menimbulkan masalah-masalah lain bagi kota terbesar paling dekat, Wau, sekitar 20km dari pusat gempa dan Kota Lae. “Kota-kota terletak di daerah pegunungan jadi mungkin akan terjadi tanah longsor dan itu adalah masalah utama khususnya di daerah Papua New Guena," kata Collins.
(kap/rin/nis)

LAPORAN AKHIR TAHUN BIDANG EKONOMI Rupiah dan Saham, Meliuk-liuk Bagai Ular

kurs1.JPG (17016 bytes)
RUPIAH pun tak mau ketinggalan telah menorehkan tinta merah dalam sejarah perekonomian. Bursa saham pun demikian halnya, bergejolak dan jika digambar terlihat seperti ular yang meliuk-liuk. Masih ingat ketika kurs rupiah hampir menembus Rp 17.000 per dollar AS pada 17 Juni 1998?
Begitu Soeharto menyatakan diri mundur sebagai Presiden ke-2 RI tanggal 21 Mei 1998-yang diinginkan pasar dan diperkirakan bisa meredakan gelombang-tak juga menolong rupiah. Rupiah masih sekitar Rp 11.000 per dollar AS. Kecenderungan pelemahan rupiah pasar, terus menjadi-jadi sejak aksi penembakan mahasiswa Trisakti tanggal 12 Mei dan aksi penjarahan 14 Mei di Jakarta.
Hal itu diikuti gelombang kerusuhan dan aksi politik yang sepertinya tidak habis-habisnya setelah mundurnya Soeharto. Pukulan bertubi-tubi atas rupiah mencapai gongnya, setelah mata uang yen Jepang mengalami depresiasi tajam 12 Juni 1998. Kurs rupiah selanjutnya terjun bebas mencapai Rp 17.000, tingkat paling rendah selama sejarahnya.
Kondisi ekonomi yang mengalami kontraksi hingga minus 13 persen, inflasi yang tinggi, suku bunga bank yang melambung memberikan dampak buruk bagi perusahaan-perusahaan termasuk yang sudah terdaftar di bursa. mengakhiri krisis perbankan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) bulan September lalu akhirnya mencapai titik terendah 254 poin.
Menjelang tutup tahun 1998, indeks saham sedikit menapak naik melampaui tingkat 400 poin. Tingkat suku bunga yang mulai menurun akibat inflasi yang mulai terkendali dan aksi spekulasi pada valuta asing yang mulai mereda ikut membantu. Hal serupa juga dialami rupiah yang cenderung membaik sejak September lalu dan kini terus bertengger pada level Rp 7.000 sampai Rp 8.000.

***

MENGIKUTI perjalanan kurs rupiah dan indeks saham selama tahun 1998 ibarat naik turun gunung dengan lembah dan ngarai yang terjal. "Batas rupiah adalah langit," ujar pengamat ekonomi Hartojo Wignjowijoto ketika kurs rupiah terus melemah mendekati Rp 17.000 bulan Juni lalu.
kurs2.jpg (17016 bytes)
Pasar memang tidak bisa kompromi dengan perkembangan politik. Kondisi negatif ini semakin diperparah dengan perkembangan global seperti jatuhnya kurs yen.
Kurs rupiah setahun yang lalu masih bergerak antara Rp 4.000 - Rp 5.000 per dollar AS. Tidak terlalu "buruk" apabila dikaitkan dengan keadaan saat ini yang bergerak antara Rp 7.000 - Rp 8.000. Akan tetapi kondisi ekonomi dalam negeri ternyata tidak bisa lagi diharapkan untuk mendukung rupiah agar tetap stabil sejak Bank Indonesia (BI) melepaskan rentang intervensi 14 Agustus 1997 dan menutup 16 bank swasta bulan November.
Manuver-manuver politik semakin memperburuk kepercayaan pasar atas perekonomian Indonesia. Kehadiran calon wakil presiden BJ Habibie pada waktu itu, membuat pasar berkeyakinan bahwa Indonesia masih akan tetap dengan ekonomi biaya tinggi. Sikap pemerintah yang juga tarik ulur dalam mencapai kesepakatan program bantuan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) semakin mempersulit keadaan.
Hal serupa juga terlihat pada harga-harga saham di BEJ. Setelah sempat melambung melampaui 700 poin pada bulan Juni 1997, indeks saham terus terjun bebas hampir mendekati 300 poin pada bulan Desember dan Januari 1998. Beruntung, penandatanganan letter of intent pemerintah dengan IMF tanggal 15 Januari membuat pasar valas dan saham bereaksi positif pada membaiknya perekonomian.
Kurs rupiah segera kembali menguat hingga di bawah Rp 10.000. Bahkan sempat berada di bawah Rp 8.000 per dollar AS pada bulan Februari. Intervensi BI di pasar valas ikut membantu. Revisi atas RAPBN 1998/ 1999, suatu tindakan revisi pertama yang dilakukan pemerintahan selama ini, juga menunjukkan sikap serius pemerintahan menghadapi krisis.
Di bursa saham, harga-harga saham juga kembali melonjak. Indeks terus naik melampaui 500 poin pada Februari 1998. Menurut pengamat pasar modal Jasso Winarto saat itu, para investor asing mulai mengincar saham-saham unggulan Indonesia yang ketika itu sudah sangat murah. Kesepakatan dengan IMF juga memberikan sentimen positif krisis ekonomi Indonesia akan segera membaik.

***

SEBAGAIMANA dikatakan banyak pengamat, krisis keuangan Indonesia ternyata sudah melebar menjadi krisis ekonomi. Bukan hanya itu, krisis juga mulai masuk ke politik yang selama ini praktis menjadi "kawasan tabu". Akibatnya, kepercayaan akan perekonomian Indonesia secara perlahan namun pasti, mulai pupus.
Letter of credit (L/C) dari Indonesia tidak lagi diterima semua pihak di luar negeri. Lebih kalut lagi, pihak peminjam di luar negeri mendesak para penerima pinjaman di dalam negeri agar segera membayar utangnya. Waktu itu, diperkirakan sekitar 9,8 milyar dollar AS utang jangka pendek pihak swasta Indonesia yang jatuh tempo. Akibatnya, tekanan terhadap rupiah semakin bertubi-tubi.
Pasar valas maupun bursa saham seperti telah patah arang terhadap pemerintah RI. Seperti telah diungkapkan di atas, sejak itu kurs rupiah terus anjlok hingga mendekati Rp 17.000 (di Singapura sudah mencapai Rp 17.000). Indeks harga saham juga mulai menunjukkan tendensi merosot menembus angka 400 poin dengan beberapa kali naik sedikit sekadar koreksi kecil.
Sejak Juni dan Juli 1998, rupiah yang mencapai kurs paling rendah, secara perlahan mulai membaik. Tekanan terhadap rupiah mulai melemah, setelah sejumlah perundingan bagi penyelesaian utang luar negeri pihak swasta dicapai kesepakatan di Frankfurt, Jerman. IMF juga mulai mengucurkan dana bantuannya. Sejumlah negara sahabat juga mulai memperlihatkan sikap mendukung program ekonomi Indonesia.
Sayangnya, langkah pemulihan ini belum terlihat di bursa saham. Harga-harga saham terus berjatuhan. Tidak jarang, harga saham di BEJ sudah senilai harga permen. Harga rokok ataupun air mineral jauh di atas harga per lembar saham. Indeks saham pun terus turun hingga bulan September mencapai titik terendah 254 poin.
Pertanyaannya, apakah kurs rupiah dan indeks saham ini masih akan stabil pada tingkat ini saat memasuki tahun 1999? Penghujung tahun 1998, rupiah dan bursa agak pulih. Akan tetapi sebagaimana dikemukakan, persoalan yang dihadapi seseorang atau sebuah negara, harus mulai diselesaikan dari diri sendiri.
Itu berarti, pemerintah sejak sekarang harus bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi dan politik yang di dalam negeri. Transparan, tegas, jelas, dan cepat diperlukan. Jangan sampai malah menimbulkan kebingungan dan ketidakjelasan.*

LAPORAN AKHIR TAHUN BIDANG EKONOMI Pemulihan Ekonomi Tergantung Penyelesaian Agenda Politik

PELAKSANAAN agenda politik secara aman, lancar, tertib dan sesuai dengan aspirasi sebagian besar rakyat merupakan keharusan, apabila diinginkan ekonomi akan segera pulih. Sebaliknya, bila kerusuhan sosial terus meningkat dan pemilu tidak dapat dilaksanakan, maka pemulihan ekonomi sulit diharapkan dalam waktu cepat.
Laksamana Sukardi menilai, kondisi perekonomian di tahun 1999 berada dalam situasi yang kritis. Artinya perekonomian nasional berada di persimpangan jalan antara kemungkinan terjadi recovery dan kehancuran. Peluangnya separuh-separuh.
Investor bersikap menunggu, apakah pemilu akan berjalan jujur dan adil, serta demokratis. Kedua hal itu menjadi syarat pembentukan pemerintahan yang bisa dipercaya rakyat. Apabila demikian, maka dengan cepat ekonomi Indonesia akan pulih, karena investor pasti akan datang kembali ke Indonesia.
Oleh karena itu, keinginan seluruh rakyat Indonesia yang menghendaki agar pemilu berlangsung jujur, adil, transparan, serta demokratis harus benar-benar dilaksanakan dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Menurut dia, masuknya aliran modal asing sebagai jalan terbaik dalam pemulihan ekonomi hanya bisa terjadi kalau ada pemerintahan yang bersih, didukung rakyat, adanya kepastian hukum dan sistem peradilan yang independen.
Suksesnya pemilu dan Sidang Umum di tahun 1999 tidak serta merta terjadi begitu saja. Mulai saat ini harus dipersiapkan. Namun bayangan kegagalan masih berkecamuk, mengingat intensitas kekerasan dan kejadian perampokan dan penjarahan yang membuat masyarakat merasa tidak aman masih sering terjadi.

***

MELIHAT pentingnya faktor penyelesaian politik, rencana pegelaran dialog nasional sangat penting. Melalui dialog nasional tersebut, diharapkan tokoh-tokoh yang terlibat menyamakan persepsi bahwa pemilu harus berhasil dan sesuai aspirasi rakyat.
Kita sama-sama menghendaki, pemerintahan yang demokratis dan didukung rakyat. Pemerintah sekarang berani mengakui, bahwa dirinya bersifat transisi dan hanya mempersiapkan pemerintahan yang akan datang. Sebaliknya tokoh-tokoh nasional juga harus berani mengakui pemerintahan yang sekarang.
Selain masalah politik, pembenahan sektor ekonomi terutama moneter juga sangat penting, apabila kita mengharapkan pemulihan ekonomi. Dua persoalan mendasar yang harus diselesaikan, yaitu restrukturisasi perbankan dan utang luar negeri.
Pertama, restrukturisasi perbankan harus berhasil. Rencana rekapitalisasi kemungkinan besar tidak akan berhasil. Oleh karena itu, pemerintah harus berani melakukan penutupan bank-bank yang memang tidak solvent, dengan demikian hanya tinggal sedikit bank yang kuat dan profesional.
Sebelum mengatasi perbankan swasta, bank-bank BUMN harus juga selesai. Apabila persoalan bank ini tidak diselesaikan, maka tidak akan ada kegiatan ekonomi, karena tidak ada kodal kerja dan perdagangan.
Kedua, masalah utang luar negeri pemerintah dan swasta. Seberapa jauh masalah utang LN ini bisa diselesaikan. Sebab, mengakhiri krisis perbankan kepercayaan dunia internasional terhadap pemerintah tergantung dari penyelesaian utang tersebut. Bila default, maka kredibilitas turun dan investor enggan masuk ke Indonesia.
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, Haryadi B Sukamdani mengatakan, sebagai pengusaha pihaknya memang harus optimis. Tetapi kalau melihat di lapangan terutama perkembangan politik yang ada, maka yang ada hanya rasa waswas dan gamang. Sebab pemilu masih jauh, tetapi intensitas kekerasan sudah cukup tinggi, apalagi nanti kalau mendekati kampanye dan pemilu.
Oleh karena itu sikap para pengusaha di tahun 1999 ini sudah pasti akan menunggu. Investasi tidak akan ada. Yang terjadi, para pengusaha hanya meningkatkan volume dan penjualan dari yang sudah ada. Pengusaha tidak mungkin mengandalkan pasar domestik, tetapi luar negeri.
Kalau penyelesaian politiknya baik, masyarakat mendukung pemerintahan yang baru, maka ekonomi akan cepat sekali kembalinya. Yang dikhawatirkan ialah kalau terjadi gejolak sosial akibat kegagalan pemilu yang tidak menampung aspirasi rakyat.
Dengan pertimbangan-pertimbangan seperti itu, dunia usaha melihat kondisi perekonomian nasional di tahun 1999 ibarat seseorang yang sedang mengendarai mobil di tengah "kabut tebal". Kabut tebal (situasi sosial politik-Red) menyebabkan pengendara (baca: pengusaha) tidak bisa memandang jauh ke depan. Atas dasar pertimbangan keselamatan, maka pengendara itu tidak punya pilihan lain kecuali menghentikan perjalanannya dan menunggu sampai kabut itu berlalu.*

bank bank bangkrut

INDUSTRI perbankan selama tahun 1998 begitu hiruk-pikuk. Antrean panjang nasabah menyambut industri perbankan awal tahun 1998. Mereka benar-benar telah menempatkan kepercayaan pada bank di bawah telapak kaki. Tindakan likuidasi tanpa memperhitungkan kepanikan nasabah, menjadi awal dari semua prahara perbankan itu.
Untung ada jaminan atas simpanan nasabah, yang dikeluarkan pemerintah awal tahun 1998 juga. Kesulitan perbankan di satu sisi bisa tertolong karena tidak lagi harus dicecer nasabah panik. Namun demikian, jaminan itu tak kunjung bisa mengakhiri krisis perbankan yang sudah berkembang menjadi kronis.
Selain warisan dari penyakit masa lalu, ada beberapa karakter yang membantai industri perbankan selama tahun 1998. Pertama adalah warisan dari kepanikan nasabah yang mengakibatkan sumber pendanaan kosong melompong. Bank Indonesia memang menyuntikkan likuiditas berupa BLBI. Akan tetapi pengenaan suku bunga BLBI, telah pula menjadikan pemilik menghadapi beban yang terus bertambah.
Ada lagi faktor lain yang mewarnai, yakni suku bunga kredit yang lebih tinggi ketimbang suku bunga simpanan nasabah. Akibatnya terjadi negative spread. Beban bankir semakin bertambah saja. Bisa dikatakan, bank-bank kita sudah tinggal gedung-gedung saja tanpa isi.
Resesi ekonomi telah mencampakkan semua kredit yang disalurkan menjadi sampah. Idealnya, pemilik bank sendiri harus menyuntikkan modal untuk memberi roh pada perbankan. Akan tetapi itu tidak dapat dilakukan. Pemilik bank juga bangkrut, karena kredit yang disalurkan ke kelompok sendiri, terjerat kredit macet.
Tambahan pula, sebagian kredit itu telah menguap dan sebagian besar menjadi simpanan pemilik bank yang ada di sistem perbankan internasional. Kekhawatiran akan bisnis yang tidak nyaman di Indonesia, telah membuat mereka lari tunggang langgang.
Akibatnya, BI harus menanggung semua beban yang ada di perbankan. Secara de facto, pemilik saham mayoritas perbankan nasional adalah pemerintah melalui Bank Indonesia. Bahkan sebagian besar saham-saham bank swasta telah dicengkeram oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Akan tetapi pengambilalihan Bank Indonesia atas saham-saham perbankan nasional, juga tak menyelesaikan masalah. Idealnya, sebagaimana di berbagai negara, pemerintah menjadi penolong mayoritas kesulitan perbankan.
Namun pemerintah pun kini bagai tunggang langgang, tiba-tiba dihadapkan pada beban dashyat akibat borok-borok industri perbankan. Borok-borok itu, sangat jelas terlihat pada peringkat perbankan yang mayoritas berkategori B (modal sudah menjadi negatif 25 persen terhadap aset) dan C (modal sudah negatif di bawah 25 persen) terhadap aset.
Pemerintah memang merencanakan rekapitalisasi dengan penerbitan obligasi. Diperkirakan akan ada Rp 257 trilyun untuk menyuntikkan modal perbankan. Akan tetapi angka itu dianggap terlalu moderat, jauh dari memadai. Kredit bermasalah bank sendiri pun mencapai kurang lebih Rp 300 trilyun. Meski demikian, angka Rp 257 trilyun itu juga bukan hal mudah untuk dipenuhi.

**

SEBELUM rencana rekapitalisasi, ada sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menyehatkan perbankan. Ironisnya, kebijakan yang dikeluarkan pun-untuk menyehatkan perbankan-seperti anak-anak bermain tali. Tarik ulur hampir selalu mewarnai kebijakan pemerintah atas perbankan.
Kebijakan di bidang keuangan dan perbankan seringkali direvisi. Ambil contoh, pola pengembalian dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang berubah-ubah. Sebelumnya pemerintah menentukan batas waktu pengembalian BLBI selama lima tahun, kemudian diubah lagi menjadi satu tahun.
Sampai akhirnya setelah melalui bebagai perdebatan, pemerintah menetapkan batas waktu empat tahun bagi pemilik lama saham mayoritas bank beku operasi (BBO) dan bank take over (BTO) untuk menyelesaikan kewajibannya. Bagaimana pun, kebijakan pemerintah yang plintat-plintut bisa membingungkan pelaku pasar dan mengurangi kepercayaan masyarakat pada dunia perbankan.
Maka itu, jangan heran jika masyarakat terus bingung. Sebenarnya kebingungan dan kepanikan dalam masyarakat secara tidak langsung diciptakan sendiri oleh pemerintah melalui kebijakan yang tidak utuh. Setelah kebijakan pengembalian BLBI sudah agak terang dan jelas, sekarang muncul program rekapitalisasi (penambahan modal) perbankan yang merupakan bagian dari kebijakan restrukturisasi perbankan nasional.
Kebijakan yang hendak dilaksanakan itu pun, belum memperjelas arah kebijakan pemerintah yang hendak ditempuh dalam dunia perbankan. Dengan rekapitalisasi perbankan pemerintah berobsesi menciptakan perbankan yang sehat dan kuat serta mampu bertarung di pasar global.

***

DI tengah kebingungan itu, kita bertanya. Bagaimana menyehatkan perbankan. Hingga kini semua itu masih menjadi tanya besar? Maka itu, tahun 1999, industri perbankan belum bisa diharapkan beroperasi seperti sediakala. Mereka belum cukup mampu mengucurkan kredit.
Kalaupun ada yang bisa beroperasi normal, itu hanyalah bank-bank asing atau campuran, atau bank-bank swasta yang selama ini cukup berhati-hati menyalurkan dananya. Akan tetapi jumlah bank yang bisa bertindak seperti hanya dalam bilangan jari tangan.
Lalu bagaimana prospektif perbankan nasional? Hingga saat ini tak ada yang bisa memberikan jawaban tuntas. Berbagai kalangan, domestik maupun dunia internasional di berbagai seminar, juga sangat kebingungan melihat endemik penyakit perbankan. Tahun 1999, akan masih terus dilanjutkan dengan sejumlah pertanyaan bagaimana menyelesaikan perbankan.
Namun yang jelas, likuidasi adalah suatu yang tak terhindarkan. Itu merupakan bagian dari reformasi perbankan, yang bisa dikatakan, juga masih merupakan langkah sumir. Maka itu, mengamati industri perbankan sepanjang tahun 1999 adalah sesuatu yang mereka nantikan.
Sebenarnya ada hal paling urgen yang kelihatannya tak punya korelasi, tetapi untuk menyehatkan industri perbankan, hal itu mutlak diperlukan. Sebagaimana diketahui, dalam dunia yang sudah terintegrasi ini, peran aliran modal sudah menjadi penyangga perekonomian, dan sekaligus juga perbankan satu negara.
Aliran modal itu, termasuk yang dalam kategori investasi portofolio-berbentuk saham obligasi atau produk di pasar uang lainnya. Aliran modal lainnya, adalah yang juga disebut sebagai foreign direct investment (aliran investasi asing langsung).
Untuk kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, hal itu sudah terjadi. Namun keunikan Indonesia, tidak bisa segera membalikkan arus modal keluar menjadi arus modal masuk. Korea Selatan dan Thailand, adalah negara yang paling jitu dan lihai, serta menyadari pentingnya kembali arus modal masuk itu.
Untuk Indonesia, meski dipandang menarik, tetapi kerusuhan berdarah telah membuat investor ngeri untuk masuk ke Indonesia. Jangankan untuk berbinis, untuk berkunjung pun mereka sudah enggan. Karena itu, ketenangan politik, adalah hal mutlak yang harus didengarkan otoritas.

krisis ekonomi

KEAJAIBAN yang hilang". Itulah istilah yang paling pantas diberikan bagi perekonomian Indonesia sepanjang tahun 1998. Setelah berpuluh-puluh tahun terbuai oleh pertumbuhan yang begitu mengagumkan, tahun 1998 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi begitu hebat. Laporan akhir tahun ekonomi akan mengungkap semua persoalan itu dan mencoba menggambarkan keadaan untuk tahun mendatang. Laporan akan dituangkan dua hari berturut-turut, Senin (21/12) dan Selasa, di Rubrik UTAMA dan Rubrik OPINI. Semua dituliskan oleh wartawan ekonomi Kompas, Andi Suruji, Banu Astono, Dedi Muhtadi, Ferry Irwanto, Ninuk M Pambudy, Pieter P Gero, Simon Saragih, Sri Hartati Samhadi, Subur Tjahjono, Tjahja Gunawan, Yosef Umar Hadi, dan Yovita Arika.

TAHUN 1998 menjadi saksi bagi tragedi perekonomian bangsa. Keadaannya berlangsung sangat tragis dan tercatat sebagai periode paling suram dalam sejarah perekonomian Indonesia. Mungkin dia akan selalu diingat, sebagaimana kita selalu mengingat black Tuesday yang menandai awal resesi ekonomi dunia tanggal 29 Oktober 1929 yang juga disebut sebagai malaise.
Hanya dalam waktu setahun, perubahan dramatis terjadi. Prestasi ekonomi yang dicapai dalam dua dekade, tenggelam begitu saja. Dia juga sekaligus membalikkan semua bayangan indah dan cerah di depan mata menyongsong milenium ketiga.
Selama periode sembilan bulan pertama 1998, tak pelak lagi merupakan periode paling hiruk pikuk dalam perekonomian. Krisis yang sudah berjalan enam bulan selama tahun 1997,berkembang semakin buruk dalam tempo cepat. Dampak krisis pun mulai dirasakan secara nyata oleh masyarakat, dunia usaha.
Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti lepas kendali, bagai layang-layang yang putus talinya. Krisis ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara.
Seperti efek bola salju, krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik.
Akhirnya, dia juga berkembang menjadi krisis total yang melumpuhkan nyaris seluruh sendi-sendi kehidupan bangsa. Katakan, sektor apa di negara ini yang tidak goyah. Bahkan kursi atau tahta mantan Presiden Soeharto pun goyah, dan akhirnya dia tinggalkan. Mungkin Soeharto, selama sisa hidupnya akan mengutuk devaluasi baht, yang menjadi pemicu semua itu.
Efek bola salju
Faktor yang mempercepat efek bola salju ini adalah menguapnya dengan cepat kepercayaan masyarakat, memburuknya kondisi kesehatan Presiden Soeharto memasuki tahun 1998, ketidakpastian suksesi kepemimpinan, sikap plin-plan pemerintah dalam pengambilan kebijakan, besarnya utang luar negeri yang segera jatuh tempo, situasi perdagangan internasional yang kurang menguntungkan, dan bencana alam La Nina yang membawa kekeringan terburuk dalam 50 tahun terakhir.
Dari total utang luar negeri per Maret 1998 yang mencapai 138 milyar dollar AS, sekitar 72,5 milyar dollar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya jangka pendek, di mana sekitar 20 milyar dollar AS akan jatuh tempo dalam tahun 1998. Sementara pada saat itu cadangan devisa tinggal sekitar 14,44 milyar dollar AS.
Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang ditutup pada level Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997, meluncur dengan cepat ke level sekitar Rp 17.000/dollar AS pada 22 Januari 1998, atau terdepresiasi lebih dari 80 persen sejak mata uang tersebut diambangkan 14 Agustus 1997.
Rupiah yang melayang, selain akibat meningkatnya permintaan dollar untuk membayar utang, juga sebagai reaksi terhadap angka-angka RAPBN 1998/ 1999 yang diumumkan 6 Januari 1998 dan dinilai tak realistis.
Krisis yang membuka borok-borok kerapuhan fundamental ekonomi ini dengan cepat merambah ke semua sektor. Anjloknya rupiah secara dramatis, menyebabkan pasar uang dan pasar modal juga rontok, bank-bank nasional dalam kesulitan besar dan peringkat internasional bank-bank besar bahkan juga surat utang pemerintah terus merosot ke level di bawah junk atau menjadi sampah.
Puluhan, bahkan ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan yang tercatat di pasar modal juga insolvent atau nota bene bangkrut.
Sektor yang paling terpukul terutama adalah sektor konstruksi, manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang besar pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran melonjak ke level yang belum pernah terjadi sejak akhir 1960-an, yakni sekitar 20 juta orang atau 20 persen lebih dari angkatan kerja.
Akibat PHK dan naiknya harga-harga dengan cepat ini, jumlah penduduk di bawah garis kemiskinan juga meningkat mencapai sekitar 50 persen dari total penduduk. Sementara si kaya sibuk menyerbu toko-toko sembako dalam suasana kepanikan luar biasa, khawatir harga akan terus melonjak.
Pendapatan per kapita yang mencapai 1.155 dollar/kapita tahun 1996 dan 1.088 dollar/kapita tahun 1997, menciut menjadi 610 dollar/kapita tahun 1998, dan dua dari tiga penduduk Indonesia disebut Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam kondisi sangat miskin pada tahun 1999 jika ekonomi tak segera membaik.
Data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan, perekonomian yang masih mencatat pertumbuhan positif 3,4 persen pada kuartal ketiga 1997 dan nol persen kuartal terakhir 1997, terus menciut tajam menjadi kontraksi sebesar 7,9 persen pada kuartal I 1998, 16,5 persen kuartal II 1998, dan 17,9 persen kuartal III 1998. Demikian pula laju inflasi hingga Agustus 1998 sudah 54,54 persen, dengan angka inflasi Februari mencapai 12,67 persen.
Di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) anjlok ke titik terendah, 292,12 poin, pada 15 September 1998, dari 467,339 pada awal krisis 1 Juli 1997. Sementara kapitalisasi pasar menciut drastis dari Rp 226 trilyun menjadi Rp 196 trilyun pada awal Juli 1998.
Di pasar uang, dinaikkannya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi 70,8 persen dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) menjadi 60 persen pada Juli 1998 (dari masing-masing 10,87 persen dan 14,75 persen pada awal krisis), menyebabkan kesulitan bank semakin memuncak. Perbankan mengalami negative spread dan tak mampu menjalankan fungsinya sebagai pemasok dana ke sektor riil.
Di sisi lain, sektor ekspor yang diharapkan bisa menjadi penyelamat di tengah krisis, ternyata sama terpuruknya dan tak mampu memanfaatkan momentum depresiasi rupiah, akibat beban utang, ketergantungan besar pada komponen impor, kesulitan trade financing, dan persaingan ketat di pasar global.
Selama periode Januari-Juni 1998, ekspor migas anjlok sekitar 34,1 persen dibandingkan periode sama 1997, sementara ekspor nonmigas hanya tumbuh 5,36 persen.
Anomali
Krisis kepercayaan ini menciptakan kondisi anomali dan membuat instrumen moneter tak mampu bekerja untuk menstabilkan rupiah dan perekonomian. Sementara di sisi lain, sektor fiskal yang diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi, juga dalam tekanan akibat surutnya penerimaan.
Situasi yang terus memburuk dengan cepat membuat pemerintah seperti kehilangan arah dan orientasi dalam menangani krisis. Di tengah posisi goyahnya, Soeharto sempat menyampaikan konsep "IMF Plus", yakni IMF plus CBS (Currency Board System) di depan MPR, sebelum akhirnya ide tersebut ditinggalkan sama sekali tanggal 20 Maret, karena memperoleh keberatan di sana-sini bahkan sempat memunculkan ketegangan dengan IMF, dan IMF sempat menangguhkan bantuannya.
Ditinggalkannya rencana CBS dan janji pemerintah untuk kembali ke program IMF, membuat dukungan IMF dan internasional mengalir lagi. Pada 4 April 1998, Letter of Intent ketiga ditandatangani. Akan tetapi kelimbungan Soeharto, telah sempat menghilangkan berbagai momentum atau kesempatan untuk mencegah krisis yang berkelanjutan.
Bahkan memicu adrenali masyarakat, yang sebelumnya terbilang tenang menjadi beringas. Kemarahan rakyat atas ketidakberdayaan pemerintah mengendalikan krisis di tengah harga-harga yang terus melonjak dan gelombang PHK, segera berubah menjadi aksi protes, kerusuhan dan bentrokan berdarah di Ibu Kota dan berbagai wilayah lain, yang menuntun ke tumbangnya Soeharto pada 21 Mei 1998.
Tragedi berdarah ini memicu pelarian modal dalam skala yang disebut-sebut mencapai 20 milyar dollar AS, gelombang hengkang para pengusaha keturunan, rusaknya jaringan distribusi nasional, terputusnya pembiayaan luar negeri, dan ditangguhkannya banyak rencana investasi asing di Indonesia.
Munculnya pemerintahan baru yang tidak memiliki legitimasi, dan lebih sibuk dengan manuvernya untuk merebut hati rakyat, tidak banyak menolong keadaan. Pemburukan kondisi ekonomi, sosial, dan politik dengan cepat ini setidaknya terus berlangsung hingga kuartal kedua, bahkan kuartal ketiga 1998. Begitulah, kita telah menyaksikan episode terburuk perekonomian sepanjang tahun 1998.*

sejarah smpn 15

SEJARAH SMPN 15 BANDUNG
Pada tanggal 29 Oktober 1966 berdiri SMPN Sukarasa terletak di JL.Dr.Setiabudhi No.89 Kel.Gegerkalong Kecamatan Sukasari Bandung. Yang membangun gedungnya adalah CV Haruman di atas tanah seluas 2250m2  pada waktu itu sekolah tersebut menginduk ke SMPN 6 Bandung.
Pada tahun 1971 barulah SMPN Sukarasa berdiri sendiri dengan nama SMPN 15 Bandung, malah pada tahun 2000 SMPN 15 mempunyai  kelas jauh yang terletak di JL.Bukit Raya Ciumbuleuit kec.Cidadap yaitu SMPN 52 Bandung.Kepala Sekolahnya pada waktu itu adalah Drs. Omin Sukanda,M.M.Pd.merupakan kepala sekolah generasi ke 6 di SMPN 15 Bandung beliaulah yang memperjuangkan berdirinya SMP Negeri kelas jauh tersebut tentunya dengan dorongan dari masyarakat setempat. Guru-gurunyapun adalah guru-guru di SMPN 15 Bandung begitu juga Tata Usahanya. Pada tahun 2004 SMPN 52 Bandung tidak menginduk lagi ke SMPN 15 Bandung, sekolah tersebut telah berdiri sendiri  dan kepala sekolahnyapun  terpisah dari SMPN 15 yaitu Sdr. Tata Santa, S.Pd.
SMPN 15 sejak berdirinya tahun 1966 belummempunyai  sertifikat tanah , barulah pada tgl.29 Nopember 2000 seritifikat tersebut dimiliki oleh SMPN 15 Bandung  dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional  (sebagai Tanda Bukti Hak)Hak Pakai no.20 No. Seri  Sertifikat tersebut AQ 637845, No. Sertifikatnya : 10.15.01.02.4.00020
Daftar Isian 208 No. 24959/2000 , Daf.Isian 307 no. 31646/2000 ditanda tangani oleh Kepala Kant.Pertanahan Kotamadya Bandung pada saat itu ialah Ir. Gembira PeranginanginNIP.010095764.SMPN 15 bandung termasuk Wilayah Bojonegara.
Mengingat gedung sekolah SMPN 15 Bandung yang sudah sangat tua  pada tahun 2006 SMPN 15 mulailah membangun  gedung tersebut menjadi 2 lantai tentu saja mengingat dana yang diperlukan  cukup besar  sedangkan bantuan dari pemerintah ataupun dana tambahan dari orang tua murid tidak mencukupi untuk mebangun seluruh sarana yang  diperlukan , maka   membangunnyapun tidak bisa sekaligus, bahkan  sampai saat ini SMPN 15 Bandung masih melakukan pembangunan. Baik itu ruang kelas atau pasilitas-pasilitas lain seperti wc murid, lab komputer dll.
NSS  SMPN 15 Bandung adalah:
Kepala Sekolahnya adalah :
  1. Rombang, BA
  2. Sachli,BA
  3. Tatang Djakaria,BA
  4. E.M.Kosim, BA
  5. H.R.Komar Suherman,BA
  6. Drs. Omin Sukanda, M.pd.
  7. Dra. Sri Mulyati, M.Pd.

pekembangan it indonesia

ntisari
Perkembangan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Perkem-bangan teknologi informasi memper-lihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e- commerce, e-education, e-medicine, e-e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.
Pendahuluan
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e
seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Evolusi Ekonomi Global
Sampai dua ratus tahun yang lalu ekonomi dunia bersifat agraris dimana salah satu ciri utamanya adalah tanah merupakan faktor produksi yang paling dominan. Sesudah terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap, ekonomi global ber-evolusi ke arah ekonomi industri dengan ciri utamanya adalah modal sebagai faktor produksi yang paling penting. Menjelang peralihan abad sekarang inl, cenderung manusia menduduki tempat sentral dalam proses produksi, karena tahap ekonomi yang sedang kita masuki ini berdasar pada pengetahuan (knowledge based) dan berfokus pada informasi (information focused). Dalam hal ini telekomunikasi dan informatika memegang peranan sebagai teknologi kunci (enabler technology).
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village‿. Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” makin lama makin nyata kebenarannya.
Peran Teknologi Informasi
Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain :
Bidang pendidikan(e-education).
Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek “Flexible Learning‿. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang “Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy)” yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya.
Mason R. (1994) berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang memungkinkan berinteraksi dan kolaborasi, bukannya gedung sekolah. Namun, teknologi tetap akan memperlebar jurang antara di kaya dan si miskin.
Tony Bates (1995) menyatakan bahwa teknologi dapat meningkatkan kualitas dan jangkauan bila digunakan secara bijak untuk pendidikan dan latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan ekonomi.
Alisjahbana I. (1966) mengemukakan bahwa pendekatan pendidikan dan pelatihan nantinya akan bersifat “Saat itu juga (Just on Time)‿. Teknik pengajaran baru akan bersifat dua arah, kolaboratif, dan inter-disipliner.
Romiszowski & Mason (1996) memprediksi penggunaan “Computer-based Multimedia Communication (CMC)‿ yang bersifat sinkron dan asinkron.
Dari ramalan dan pandangan para cendikiawan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja “saat itu juga‿ dan kompetitif.
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
- Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning). Kemudahan untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasukan sebagai strategi utama.
- Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan
- Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
- Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak. Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing list, discussion group, newsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%. Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut: (1) Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya. (2) Interaksi dalam grup; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya. (3) Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya. (4) Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning (5) Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database. (6) Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.
Mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangannya. Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya pada non text based material. Di luar negeri, khususnya di negara maju, pendidikan jarak jauh telah merupakan alternatif pendidikan yang cukup digemari. Metoda pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia (pensiunan). Beberapa tahun yang lalu pertukaran materi dilakukan dengan surat menyurat, atau dilengkapi dengan materi audio dan video. Saat ini hampir seluruh program distance learning di Amerika, Australia dan Eropa dapat juga diakses melalui internet. Studi yang dilakukan oleh Amerika, sangat mendukung dikembangkannya e-learning, menyatakan bahwa computer based learning sangat efektif, memungkinkan 30% pendidikan lebih baik, 40% waktu lebih singkat, dan 30% biaya lebih murah. Bank Dunia (World bank) pada tahun 1997 telah mengumumkan program Global Distance Learning Network (GDLN) yang memiliki mitra sebanyak 80 negara di dunia. Melalui GDLN ini maka World Bank dapat memberikan e-learning kepada mahasiswa 5 kali lebih banyak (dari 30 menjadi 150 mahasiswa) dengan biaya 31% lebih murah.
Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat me no long mahasiswa yang berpotensi tersebut.
Dalam Bidang Pemerintahan (e-government).
E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya e-government adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B (Government to Business), dan G2G (Government to Government).
Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain: (1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan. (2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak. (3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah: jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya. (4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui e-mail atau bahkan video conference. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam saja.
Tuntutan masyarakat akan pemerintahan yang baik sudah sangat mendesak untuk dilaksanakan oleh aparatur pemerintah. Salah satu solusi yang diperlukan adalah keterpaduan sistem penyelenggaraan pemerintah melalui jaringan sistem informasi on- line antar instansi pemerintah baik pusat dan daerah untuk mengakses seluruh data dan informasi terutama yang berhubungan dengan pelayanan publik. Dalam sektor pemerintah, perubahan lingkungan strategis dan kemajuan teknologi mendorong aparatur pemerintah untuk mengantisipasi paradigma baru dengan upaya peningkatan kinerja birokrasi serta perbaikan pelayanan menuju terwujudnya pemerintah yang baik (good govermance). Hal terpenting yang harus dicermati adalah sektor pemerintah merupakan pendorong serta fasilitator dalam keberhasilan berbagai kegiatan pembangunan, oleh karena itu keberhasilan pembangunan harus didukung oleh kecepatan arus data dan informasi antar instansi agar terjadi keterpaduan sistem antara pemerintah dengan pihak penggunan lainnya. Upaya percepatan penerapan e- Government, masih menemui kendala karena saat ini belum semua daerah menyelenggarakannya. Apalagi masih ada anggapan e-Government hanya membuat web site saja sosialisasinya tidak terlaksana dengan optimal. Namun berdasarkan Inpres, pembangunan sistem informasi pemerintahan terpadu ini akan terealisasi sampai tahun 2005 mendatang. Kendati demikian yang terpenting adalah menghapus opini salah yang menganggap penerapan e-Government ini sebagai sebuah proyek, padahal merupakan sebuah sistem yang akan memadukan subsistem yang tersebar di seluruh daerah dan departemen.
Bidang Keuangan dan Perbankan
Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern.
Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sektor perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas.
Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan.
Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya.
Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.
Program pengembangan sistem informasi di Indonesia
Program pengembanan sistem informasi (program 16.6.01) dimaksudkan untuk mengembangkan sistem informasi yang diperlukan untuk meningkatkan masuknya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia internasional, memperlancar pertukaran dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan sistem perencanaan, pengelolaan, pemantauan kegiatan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Besarnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk melakukan kajian, penelitian, penerapan penguasaan dibidang teknologi informasi selama kurun waktu tahun anggaran 1997/1998 sampai 2001 dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel di bawah memperlihatkan APBN (rupiah murni) untuk program pengembangan sistem informasi, tahun anggaran 1997/1998 sampai 2001
Tabel. APBN untuk pengembangan sistem informasi tahun 1997/1998 sampai 2001
No Tahun Anggaran Anggaran (jutaan rupiah)
1 1997/1998 28.235
2 1998/1999 32.622
3 1999/2000 24.538
4 2000 52.236
5 2001 30.956
Penutup
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat; hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang; juga jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Diperlukan suatu kerangka teknologi informasi nasional yang akan mewujudkan masyarakat Indonesia siap menghadapi AFTA 2003 yang dapat menyediakan akses universal terhadap informasi kepada masyarakat luas secara adil dan merata, meningkatkan koordinasi dan pendayagunaan informasi secara optimal, meningkatkan efisiensi dan produktivitas, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, meningkatkan pemanfaatan infrastruktur teknologi informasi, termasuk penerapan peraturan perundang-undangan yang mendukungnya; mendorong pertumbuhan ekonomi dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi.
Akhirnya, era perdagangan bebas Asean benar-benar berlaku yang kita kenal dengan ASEAN Free Trade Area (AFTA) resmi berlaku di tahun 2003 ini. Inilah salah satu kenyataan globalisasi perekonomian dunia yang nyata. Integrasi perekonomian nasional dengan perekonomian regional/global seperti AFTA, APEC, WTO/GATT memang tidak bisa dihindari. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kenyataan integrasi perekonomian dunia ini memang harus dihadapi.
Pustaka
Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.”, Pusat Penelitian informatika – LIPI Bandung, 2002
- Natakusumah, E.K., “Perkembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran Jarak Jauh.”, Orasi Ilmiah disampaikan pada Wisuda STMIK BANDUNG, Januari 2002.
- California Distance Learning Project – working to increase access to adult basic learning services by improving distance learning infrastructure. http://www.cdiponline.org/

perangkat keras

Perangkat keras komputer adalah semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak (software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam menyelesaikan tugasnya.
Batasan antara perangkat keras dan perangkat lunak akan sedikit buram kalau kita berbicara mengenai firmware, karena firmware ini adalah perangkat lunak yang "dibuat" ke dalam perangkat keras. Firmware ini merupakan wilayah dari bidang ilmu komputer dan teknik komputer, yang jarang dikenal oleh pengguna umum.
Komputer pada umumnya adalah komputer pribadi, (PC) dalam bentuk desktop atau menara kotak yang terdiri dari bagian berikut:
Sebagai tambahan, perangkat keras dapat memasukan komponen luar lainnya. Di bawah ini merupakan komponen standar atau yang umum digunakan.